Masa
remaja merupakan masa seseorang mencari jati dirinya dan sejalan dengan itu
pula mereka akan di hadapi dengan berbagai macam masalah. Terkadang tidak semua
masalah dapat diselesaikannya dengan baik sehingga hal-hal tersebut mengarahkannya
ke arah yang salah dan menimbulkan kelakuan-kelakuan yang menyimpang atau
disebut “kenakalan remaja”. Kenakalan remaja merupakan wujud dari
konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak
maupun pada masa remaja si pelaku. Masalah-masalah itu bisa timbul dari
keluarganya sendiri maupun dari lingkungan sosialnya. Seringkali didapati
adanya trauma masa lalunya,perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari
lingkungannya,maupun trauma dengan kondisi lingkungannya,seperti kemiskinan dan
lain lain yang meimbulkan HDR (Harga Diri Rendah) dan rasa tertekan.
Mengatasi
kenakalan remaja berarti menata kembali emosi remaja yang hancur akibat
pengalaman buruknya pada masa lalu. Trauma-trauma masa lalunya harus
diselesaikan,konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan,
mereka harus diberikan lingkungan dan suasana yang berbeda dari sebelumnya.
Pertanyaannya adalah tugas siapakah itu? Tugas Orang tuanya? Tugas Saudaranya?
Tugas pemerintah? Atau siapa? Tentu ini bukan pertanyaan yang gampang untuk dijawab.
Akhir-akhir
ini kasus kenakalan remaja semakin meluas,bahkan hal ini sudah berlangsung
sejak dulu. Para pakar baik pakar hukum,psikolog,maupun pakar agama dan pakar
pakar lainnya sudah mengupas masalah masalah yang tak kunjung habisnya ini.
Kenakalan remaja diibaratkan seperti lingkaran hitam yang tak pernah putus,
yang terus ada dari hari ke hari,bulan ke bulan,tahun ke tahun, bahkan masa ke
masa yang permasalahnya semakin rumit. Hal ini tentu saja sejalan dengan perkembangan
arus globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang , arus informasi yang
semakin mudah di akses dan gaya hidup yang modernisasi. Disamping hal hal ini
bermanfaat bagi dunia edukasi, tapi hal hal ini juga menimbulkan dampak
negative yang cukup meluas bagi remaja pada khususnya apabila penggunaannya
tanpa pengawasan yang baik dari orang tua.
Orang
tua, guru, dan masyarakat harus berperan aktif dalam mengatasinya. Adapun upaya
upaya yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerjasama dengan pihak berwenang
untuk melakukan penyuluhan seputar kehidupan remaja, baik itu tentang
Narkoba,PUP (pendewasaan usia perkawinan), HIV / AIDS, Life Skill, dll atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin ke sekolah.dan juga di tekankan
kepada guru untuk lebih peka terhadap siswanya, karna biasanya transaksi
narkoba sering terjadi di kalangan pelajar dan juga memperhatikan pergaulan
pelajar yang melewati batas kewajaran dan menindaknya. Dan yang tak kalah
penting adalah peran orang tua yang harus menekankan pendidikan moral dan agama
kepada putra putrinya sehingga mereka paham akan hukum dan hal hal yang boleh
dilakukan dan tidak. Orang tua merupakan orang yang paling bertanggung jawab
terhadap pertumbuhan anak anaknya,orang tua harus memberikan teladan yang baik,
jadi baik buruknya anak, tergantung dari service yang di berikan oleh orang
tuanya, orang tua juga harus senantiasa mengawasi, tanpa anak anak merasa
terawasi. Sehingga ia bebas bergerak dalam pengawasan tanpa perasaan yang
mengganjal dan terikat. Berikan kebebasan kepada anak untuk bergerak bebas tapi
tetap dalam aturan, sehingga anak anak bisa mengekpresikan dirinya dan
menghasilkan prestasi untuk diri dan untuk negeri. Remaja yang baik berasal
dari keluarga dan lingkungan yang baik. Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar